Review Film The Platform 2: Neraka Vertikal Kembali dengan Trauma dan Harapan Baru

review film The Platform 2
review film The Platform 2

Pada tahun 2019, sebuah film Spanyol berjudul The Platform (El Hoyo) mengguncang dunia perfilman. Film ini menyajikan premis sederhana yang brutal: sebuah penjara vertikal. Para tahanannya hidup di lantai-lantai yang berbeda. Makanan dikirim melalui platform. Platform itu bergerak dari atas ke bawah. Film ini tidak hanya menawarkan horor. Film ini juga menyajikan satir sosial yang tajam tentang ketidaksetaraan dan sifat manusia. Kini, sutradara Galder Gaztelu-Urrutia kembali dengan sekuelnya, The Platform 2. Pertanyaannya adalah, bisakah sekuel ini menyamai atau bahkan melampaui keberanian film pertamanya? Simak review film The Platform 2 ini untuk menemukan jawabannya.

 

Meneruskan Cerita, Mengungkap Misteri Baru

Setelah akhir film pertama yang ambigu, The Platform 2 tidak membuang waktu. Film ini langsung membawa kita kembali ke dalam lubang neraka vertikal itu. Kali ini, kita mengikuti seorang protagonis baru. Protagonis baru ini terbangun di lantai-lantai yang penuh dengan misteri. Ia terperangkap di sana. Tujuannya bukan hanya untuk bertahan hidup. Tujuannya adalah untuk mencari kebenaran di balik keberadaan lubang tersebut. Sekuel ini dengan cerdik menghindari pengulangan total. Sebaliknya, film ini memperluas mitologi “The Hole.” Film ini memperkenalkan lebih banyak detail tentang bagaimana sistem ini bekerja. Film ini juga memperkenalkan lebih banyak tentang mereka yang mengaturnya.

Penonton akan dibawa melalui lapisan-lapisan baru. Penonton akan menemui karakter-karakter baru. Karakter-karakter ini masing-masing memiliki cerita dan motivasi mereka sendiri. Film ini tidak hanya fokus pada ketakutan. Film ini juga mengeksplorasi trauma. Trauma itu datang dari kehidupan di dalam penjara ini. Film ini membangun ketegangan secara perlahan. Film ini membuat penonton terus bertanya-tanya tentang apa yang akan terjadi selanjutnya.

 

Bagaimana Review Film The Platform 2 Mengevaluasi Kualitas Sinematiknya?

Dari segi sinematografi, The Platform 2 tidak kalah dengan film pertamanya. Sutradara Galder Gaztelu-Urrutia kembali menunjukkan keahliannya. Ia mampu menciptakan suasana yang mencekam dan sesak. Ruang sempit dan pencahayaan yang minim membuat penonton merasa terjebak. Mereka merasa terjebak bersama para karakter. Warna-warna gelap dan palet yang dingin memperkuat perasaan putus asa dan kekosongan.

Para aktor, terutama pemeran utama, memberikan penampilan yang luar biasa. Mereka berhasil menyampaikan ketakutan, keputusasaan, dan juga sedikit harapan. Mereka juga menyampaikan keinginan untuk berubah. Akting yang intens ini membuat penonton terhubung dengan perjuangan karakter. Mereka akan terhubung meskipun situasinya tidak masuk akal. Secara keseluruhan, review film The Platform 2 ini harus memuji bagaimana film ini mempertahankan identitas visual dan tematik yang kuat. Namun, ia tidak hanya mengulang. Film ini mengembangkan bahasa visualnya sendiri.

 

Makna dan Pesan: Lebih Dalam dari Sekadar Horor

Seperti film pertamanya, The Platform 2 adalah sebuah film horor. Namun, film ini juga lebih dari itu. Film ini adalah film yang sarat makna. Ia adalah film yang menyentuh tema-tema sosial dan filosofis. Sekuel ini melanjutkan kritik tajamnya terhadap ketidaksetaraan kelas. Namun, ia juga menambahkan lapisan lain. Lapisan itu adalah lapisan tentang trauma, memori, dan trauma yang bisa diwariskan.

Film ini mempertanyakan apakah trauma dari “The Hole” bisa benar-benar diatasi. Atau, apakah trauma itu akan terus menghantui. Film ini juga menjelajahi gagasan tentang harapan. Ia mengeksplorasi gagasan tentang harapan dalam situasi yang paling putus asa. Film ini tidak memberikan jawaban yang mudah. Film ini membuat penonton berpikir. Mereka akan berpikir setelah filmnya berakhir. Film ini memaksa kita untuk merenungkan:

  • Sejauh mana kita akan pergi untuk bertahan hidup?
  • Apakah manusia pada dasarnya egois atau altruistik?

 

Kesimpulan: Apakah Review Film The Platform 2 Ini Layak untuk Ditonton?

Jadi, apakah The Platform 2 layak untuk ditonton? Jawabannya adalah ya. Ini adalah sekuel yang kuat. Film ini tidak hanya mengulangi kesuksesan film pertamanya. Ia juga memperluasnya. Film ini menawarkan cerita yang lebih kompleks. Film ini memiliki karakter yang lebih dalam. Film ini mengeksplorasi tema-tema yang lebih luas. Bagi mereka yang menyukai film pertama, sekuel ini adalah tontonan wajib.

Namun, film ini tidak sempurna. Beberapa penonton mungkin merasa alur ceritanya sedikit lebih lambat. Beberapa juga akan menemukan beberapa bagiannya kurang mengejutkan. Kurang mengejutkan dibandingkan film pertama. Tetapi secara keseluruhan, The Platform 2 berhasil. Film ini berhasil dalam tantangan yang sulit. Tantangan itu adalah untuk melanjutkan sebuah cerita. Cerita itu tampaknya sudah berakhir di film pertamanya.

Film ini adalah sebuah karya yang cerdas dan berani. Film ini membuktikan bahwa horor dan makna filosofis dapat bersatu. Mereka dapat menciptakan sebuah pengalaman. Pengalaman itu adalah pengalaman yang tidak terlupakan.

Baca juga:

Informasi ini dipersembahkan oleh PamanEmpire

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *