Setelah hampir tiga dekade lamanya, salah satu film komedi olahraga paling ikonik, Happy Gilmore (1996), secara resmi kembali ke layar kaca dengan sekuel yang sangat dinantikan: Happy Gilmore 2 Netflix Movie. Film yang dirilis eksklusif di Netflix pada 25 Juli 2025 ini menghadirkan kembali Adam Sandler sebagai Happy Gilmore yang pemarah namun berhati emas, bersama sejumlah wajah lama yang dirindukan penggemar.
Namun, sekuel yang disutradarai oleh Kyle Newacheck dan ditulis oleh Sandler bersama Tim Herlihy ini tidak hanya sekadar mengulang formula lama. Alih-alih kisah ringan tentang hoki yang bertemu golf, Happy Gilmore 2 Netflix Movie menampilkan alur cerita yang lebih gelap, penuh kehilangan, dan upaya comeback yang sulit. Film ini berani menyentuh tema kedewasaan, duka, dan tantangan finansial yang dihadapi Happy.
Plot yang Lebih Suram dan Kematian yang Mengejutkan
Plot utama sekuel ini membawa Happy Gilmore kembali ke dunia golf yang ia tinggalkan setelah sebuah tragedi menimpanya. Adam Sandler mengungkapkan bahwa cerita dimulai dengan Happy yang menjalani kehidupan yang bahagia setelah memenangkan Turnamen Tour Championship dan menikahi Virginia Venit (Julie Bowen). Mereka dikaruniai lima orang anak, namun kebahagiaan itu berakhir ketika Virginia meninggal dunia akibat kecelakaan tragis.
Kematian sang istri membuat Happy terjerumus ke dalam alkoholisme dan kehilangan semua hartanya, termasuk rumah nenek yang telah ia perjuangkan di film pertama. Ia kini tinggal di lingkungan yang kumuh bersama putri bungsunya, Vienna, yang diperankan oleh putri asli Sandler, Sunny Sandler. Happy memutuskan untuk kembali ke lapangan golf profesional untuk mengumpulkan uang demi membiayai sekolah balet putrinya di Paris. Alur yang lebih emosional ini diakui Sandler sebagai revisi setelah Carl Weathers, pemeran mentor legendaris Happy, Chubbs Peterson, meninggal dunia. Weathers awalnya memiliki peran besar dalam naskah pertama, yang terpaksa dirombak total untuk menghormati sang aktor.
Kembalinya Wajah-Wajah Ikonik dan Musuh Abadi
Satu hal yang pasti akan memuaskan para penggemar adalah kembalinya pemeran inti. Happy Gilmore 2 Netflix Movie sukses menghadirkan kembali banyak karakter kunci, seperti:
- Shooter McGavin (Christopher McDonald): Musuh abadi Happy kembali, setelah ia dikisahkan menghabiskan waktu di institusi mental sejak kekalahannya di film pertama. McDonald mampu membawa Shooter McGavin kembali sebagai villain yang konyol namun tetap menawan, meskipun beberapa ulasan menyebut karakternya kurang memiliki stakes dibandingkan film aslinya.
- Virginia Venit (Julie Bowen): Meskipun karakternya meninggal di awal cerita, Bowen kembali untuk adegan flashback dan menjadi pendorong emosional bagi alur cerita Happy.
- Hal L. (Ben Stiller): Ben Stiller juga mengulangi perannya yang ikonik sebagai perawat panti jompo yang menyebalkan dari film pertama.
Kehadiran mereka menciptakan gelombang nostalgia yang kuat, yang menjadi daya tarik utama film ini. Namun, dinamika persaingan antara Happy dan Shooter, meskipun menyenangkan, dikritik karena kurang memiliki ketajaman seperti di film orisinal.
Banjir Cameo Selebriti: Strategi Cerdas atau Beban?
Salah satu aspek yang paling banyak dibicarakan dari Happy Gilmore 2 Netflix Movie adalah banyaknya cameo selebriti dan atlet. Film ini menampilkan lebih dari 60 penampilan singkat dari nama-nama besar. Dari dunia musik ada Eminem, Bad Bunny (yang berperan sebagai caddie baru Happy), dan Post Malone. Sementara itu, dari dunia olahraga golf dan atlet profesional, muncul nama-nama seperti Rory McIlroy, Travis Kelce, Scottie Scheffler, Jack Nicklaus, hingga John Daly.
Di satu sisi, strategi ini merupakan langkah pemasaran yang sangat cerdas dari Netflix dan Adam Sandler. Kehadiran para bintang ini di platform media sosial memastikan film ini menjadi viral dan menjangkau audiens yang sangat luas. Ini adalah upaya untuk mencapai relevansi di era short-form video dan budaya celeb-driven.
Di sisi lain, beberapa kritikus berpendapat bahwa beban cameo ini justru menjadi masalah terbesar film. Terlalu banyak wajah terkenal membuat film terasa terbebani, bahkan mengorbankan alur cerita dan kedalaman karakter. Fokus berlebihan pada pencarian viralitas dan fan service ini dikhawatirkan mengurangi inti komedi underdog yang membuat film pertama begitu dicintai. Walau demikian, bagi penggemar berat, melihat Happy Gilmore bersitegang dengan Eminem atau bekerja sama dengan Bad Bunny sudah merupakan hadiah tersendiri.
Secara keseluruhan, Happy Gilmore 2 adalah sekuel yang lahir dari kecintaan yang mendalam terhadap film orisinalnya. Meskipun memiliki kekurangan dan alur yang lebih serius dari yang diperkirakan, film ini memberikan apa yang dijanjikan: kembalinya Adam Sandler dalam salah satu peran komedi terbaiknya dan kesempatan untuk bernostalgia dengan tawa yang khas.
Baca juga:
- Pemeran Bintang Film The Thursday Murder Club Siap Mencuri Perhatian
- Smurfs 2025: Review Film Komedi Musikal yang Penuh Warna dan Konflik Identitas
- Tomb Watcher Netflix: Balas Dendam Istri yang Terawat di Peti Kaca
Informasi ini dipersembahkan oleh naga empire